Oleh :
SAMSURI, S.Pd.I
Kadang siapa pun bisa mengeluh, menyalahkan dan
menuntut kesempurnaan. Apalagi orang tersebut telah berharap banyak
kepada sesuatu. Apakah sesuatu itu berupa manusia atau hasil kerja yang dilakukannya.
Hal ini wajar karena itu adalah karakter dasar yang dimiliki semua orang yang
menginginkan hasil terbaik. Contohnya saja, kita makan ke sebuah restoran, atau
cafe. Lalu kita memesan menu kesukaan dan menuggu dihidangkan sambil kita
duduk-duduk santai. Ternyata kita merasa kecewa dengan pelayanan yang tidak
sigap atau lamban. Tambah pula makanan yang disajikan tidak sesempurna yang
dibayangkan. sudah lah mahal tidak enak pula. Maka wajar jika kita merasa
kecewa karena kita hanya menerima hasil jadi saja, tampa terlibat dalam proses
pembuatan. Lalu apakah ini berlaku untuk semua hal? Tentu jawabannya tidak,
karena ada hal yang membutuhkan kerjasama semua pihak. Salah satunya adalah
pendidikan.
Dunia pendidikan memang memberikan palayanan,
membutuhkan biaya dan waktu yang lama. Namun bedanya, dalam Proses ini
dilakukan oleh beberapa pihak - sekolah, keluarga dan masyarakat.
Ketiga komponen ini perlu bersinergi untuk hasil pendidikan yang diharapkan.
Antara sekolah, orang tua dan masyarakat butuh adanya evaluasi terhadap proses
pendidikan yang di berikan pada anak didik. Nah, di situ akan jelas pembagian
tugas masing-masing, yang mana tugas dan tanggungan sekolah, dan mana peranan
orang tua serta masyarakat sekitar. Karena dalam hal ini ketiga komponen
tersebut tidak bisa ditinggalkan.
Namun dalam kenyataannya, ada beberapa pihak yang
berlepas tangan akan tugas dan tanggung jawabya. Maka tidak aneh kalau hasil
yang nampak, belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Sebagai lembaga
pendidikan, sekolah hanya bersifat membantu dalam pendidikan tersebut. karena
dengan waktu dan tenaga yang terbatas tidak semua hal yang terperhatikan terus
menerus. oleh karena itu kerja sama pihak lain juga dibutuhkan untuk menjaga
dan memantapkan pedidikan pada anak. Berdasarkan pengalaman, ada beberapa tipe
orang tua dalam menanggapi pendidikan anaknya. Pertama: Tidak mau tau dan
pasif. sebagai orang tua tidak hanya sebatas melengkapi kebutuhan sekolah
anak, lalu tak mau tau bagaimana perkembangan anak di sekolah. tidak semua yang
terjadi dalam proses pendidikan, adalah tugas dan tanggung jawab sekolah. kedua
; Orang tua yang memantau dan tanggapterhadap pendidikan si anak. Mereka ikut
memantapkan dan melanjutkan apa yang telah diajarkan guru di sekolah, serta
memberikan contoh teladan agar apa yang telah dipelajari di sekolah bisa
diaplikasdikan oleh anak didik tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagaian orang tua memang telah menyadari akan
peranan mereka. Sehingga segala kekurangan dalam proses pendidikan tersebut, tidak
sepenuhnya dilimpahkan kepada pihak sekolah. mereka memandang bahwa itu juga
bentuk dari kekurangan mereka sebagai orang tua yang belum maksimal dalam
melakukan peranannya. Lalu bagaimana dengan orang tua yang belum
menyadari hal demikian? Yang mana masih banyak diantara orang tua yang
seolah-olah menganggap sekolah seperti restoran. Apa yang di pesan itu yang di
hidangkan, Tampa ikut campur sedikitpun. Ketika tidak sesuai dengan yang
diharapkan maka orang tua menganggap pihak sekolah tidak becus melakukan
tugasnya dalam mendidik putra putri mereka. Nah, hal inilah yang menjadi tugas
dan kerja sama dari pihak sekolah untuk menjadikan orang tua sadar akan
peranannya. Yaitu dengan melakukan dialog dengan orang tua, menjelaskan tentang
seperti apa tujuan pendidikan yang di harapkan lalu apa yang perlu di lakukan
orang tua dan dalam jangka waktu berkala sekolah mengajak orang tua dan pihak
lain seperti masyarakat atau pemerintah untuk mengevaluasi perkembangan anak
didik mereka serta kekurangan apa saja yang mesti diperbaiki.
Membina hubungan dengan semua pihak untuk
menyukseskan hasil pendidikan pada anak memang suatu hal yang tidak mudah untuk
dilakukan. Hal ini membutuhkan kedewasaan semua pihak. orang tua harus lebih
proaktif memantau perkembangan si anak. Begitu juga sekolah juga lebih terbuka
menerima segala keluhan dan masukan dari orang tua untuk di follow up
secepat mungkin agar terwujud perubahan yang diinginkan. Yaitu terbentuknya
generasi yang cerdas intelektual, spritual dan emosional dengan memaksimalkan
kerjasama antara orang tua sekolah dan masyarakat.
+ komentar + 1 komentar
Posting Komentar